Tips Memilih Bisnis yang Tepat


Untuk menentukan jenis usaha apa yang cocok untuk Anda, mulai dengan apa yang Anda ketahui. Jika Anda menghabiskan 20 tahun bekerja sebagai akuntan atau Anda hobi membuat mainan kayu, pertimbangkan pengalaman tersebut menjadi usaha yang menjanjikan. Tidak menutup kemungkinan Anda menemukan ide usaha yang besar di depan mata Anda. Lihat sekitar tempat kerja Anda. Apakah Anda melihat kebutuhan yang belum terpenuhi atau cara yang lebih baik untuk melakukan sesuatu? Jika demikian, Anda punya benih untuk usaha yang menguntungkan.

Berikut adalah beberapa panduan yang membantu Anda untuk memilih bisnis yang tepat:

1. Lakukan apa yang Anda cintai. Penting untuk memilih usaha yang Anda nikmati untuk dijalankan. Saya tidak bisa memberikan penekanan yang lebih pada poin ini. Banyak orang yang memulai usaha dengan alasan yang salah: menjadi kaya. Memang ada benarnya jika banyak jutawan di negeri ini yang mendapatkan kekayaannya dari usahanya sendiri, yang seharusnya bukan satu-satunya motivasi Anda untuk memulai usaha. Jika Anda tidak menikmati apa yang Anda lakukan, Anda tidak akan sukses, setidaknya dari sudut pandang mental. Memang, penghargaan secara finansial adalah hal yang luar biasa, tapi beban mental mengerjakan usaha yang tidak bisa dinikmati adalah harga yang sangat tinggi yang harus dibayar. Saya sering berbicara dengan para pengusaha yang bisnisnya sukses, namun tidak bahagia dikarenakan mereka sendiri yang menyebabkannya. Jika Anda tidak menikmati apa yang Anda kerjakan, usaha akan menjadi beban, bukan kenikmatan.

2. Jangan menemukan kembali roda, tapi buatlah menjadi lebih baik. Banyak pengusaha baru yang menganggap mereka harus hadir dengan ide usaha baru agar sukses. Ini tidak sepenuhnya benar. Kebanyakan usaha tidak dilahirkan dari inovasi, tapi kebutuhan. Alih-alih mencoba menghadirkan ide yang bisa merubah dunia, perhatikan sekeliling Anda dan lihatlah dimana ada celah kebutuhan atau konsep bisnis yang perlu perbaikan.

Banyak usaha sukses yang dilakukan dengan konsep usaha yang sudah mapan dan membuatnya menjadi lebih baik. Pizza Domino bukanlah satu-satunya yang menawarkan jasa antar ke rumah, tapi satu-satunya yang menjamin pizza dihantar masih panas dan diterima dalam waktu 30 menit atau kurang. Amazon.com bukanlah perusahaan pertama yang menjual buku, tapi salah satu yang pertama yang memberikan kenyamanan membeli buku dari rumah, meskipun Anda sedang bersantai di rumah.

3. Fokus pada ceruk. Banyak usaha yang gagal karena mencoba terlalu banyak hal. Kemampuan untuk menyediakan ribuan produk dalam satu atap sesuai untuk Wal-Mart, tapi tidak untuk kebanyakan usaha baru. Cobalah menentukan cerek yang Anda sukai dan pikirkan untuk memulai usaha dari sana. Jika Anda suka bekerja diluar ruangan, pertimbangkan terjun di bisnis lanskap. Jika Anda menikmati bekerja dengan angka, pertimbangkan untuk bekerja sebagai akuntan. Fokus pda ceruk dan jadilah ahli di bidangnya.

4. Pertimbangkan opsi franchise. Banyak pengusaha baru yang mempertimbangkan untuk membeli franchise daripada memulai usaha dari awal. Franchise adalah langkah yang baik untuk melalui proses karena mereka yang bekerja keras untuk Anda. Mereka sudah memiliki model usaha yang teruji, panduan baku untuk menjalankan usaha, menghabisan jutaan dollar untuk membangun brand dsb. Membeli franchise membutuhkan dana yang besar dengan proses yang tidak sederhana. Nasehat terbaik yang bisa saya berikan adalah teliti franchisor dengan baik dan peluangnya, gunakan pengacara untuk melakukan deal dan membaca perjanjian franchise.

5. Ketahui apa yang membedakan Anda dengan pesaing. Jika bisnis sudah dipenuhi dengan banyak perusahaan lain yang melakukan hal yang sama seperti yang Anda inginkan, peluangnya adalah Anda akan gagal jika berhadapan dengan persaingan yang sudah ada. Agar berhasil dalam persaingan yang ketat, Anda harus melakukan sesuatu agar nampak menonjol. Jika Anda tidak bisa dengan cepat dan mudah membuat pembedaan diri Anda dai pesaing yang besar, lebih baik Anda memilih usaha lainnya.

6. Yang terpenting, luangkan waktu Anda. Pertimbangkan untuk mengerjakannya paruh waktu ketika Anda masih bekerja (dan mendapatkan pemasukan) yang masih bisa diAndalkan. Berbicara dengan teman dan rekan yang menggunakan produk atau jasa yang akan Anda berikan untuk melihat apakah mereka bisa menjadi pelanggan Anda.

Bisnis apapun yang Anda pilih untuk memulainya, saya sarankan untuk meluangkan waktu untuk mendapatkan informasi yang lengkap.

***

Oleh Tim W. Knox
Sumber: www.enterpreneur.com