5 Syarat Melakukan Maksiat

Suatu hari ada seorang lelaki yang menemui Ibrahim bin Adam 'alaihi sallam.

Dia berkata: “Wahai Abu Ishak..! Selama ini aku gemar bermaksiat. Tolong berikan aku nasihat..!”
Setelah mendengar perkataan tersebut Ibrahim 'alaihi sallam berkata: “Jika engkau mau menerima lima syarat dan mampu melaksanakannya, maka boleh-lah engkau melakukan Maksiat.”

Lelaki itu dengan tidak sabar bertanya: “Apa-kah syarat-syarat itu, wahai Abu Ishak..?”
Ibrahim bin Adam 'alaihi sallam berkata: “Syarat pertama, jika engkau bermaksiat kepada Allah, jangan memakan rezeki-Nya..!” Mendengar itu dia (lelaki itu) mengenyitkan kening seraya berkata: “Dari mana aku mau makan..? Bukan-kah semua yang ada di bumi ini rezeki Allah..?”

“Ya..!” tegas Ibrahim bin Adam 'alaihi sallam. “Jika engkau sudah memahaminya, masih mampu-kah memakan rezeki-Nya, sedangkan engkau selalu berkeinginan melanggar larangan-Nya..?”

“Yang kedua,” kata Ibrahim 'alaihi sallam: “Kalau mau bermaksiat, jangan tinggal di bumi-Nya..!”
Syarat yang ke dua ini membuat lelaki itu terkejut setengah mati.

Ibrahim kembali berkata kepadanya: “Wahai Abdullah, pikirkan-lah, apakah engkau layak memakan rezeki-Nya dan tinggal di bumi-Nya, sedangkan engkau melanggar segala larangan-Nya..?”

“Ya..! Anda benar.” kata lelaki itu. Dia kemudian menanyakan syarat yang ketiga.
Ibrahim 'alaihi sallam menjawab: “Yang ke tiga, Jika engkau masih mau bermaksiat, cari-lah tempat tersembunyi yang tidak dapat terlihat oleh-Nya..!”
Lelaki itu kembali terperanjat dan berkata: “Wahai Ibrahim, ini nasihat macam apa..? Mana mungkin Allah tidak melihat kita..?”
“Ya.! Jika memang yakin demikian, apakah engkau masih berkeinginan melakukan maksiat..?” kata Ibrahim 'alaihi sallam.

Lelaki itu mengangguk dan meminta syarat yang keempat.
Ibrahim 'alihi sallam melanjutkan:
“Yang ke empat, jika Malaikat maut datang hendak mencabut roh/nyawa-mu, katakan-lah kepadanya; “Ketepikan/tunda dulu kematian-ku. Aku masih mau bertaubat dan melakukan Amal Shaleh..!”

Kemudian lelaki itu menggelengkan kepala seraya berkata:
“Wahai Ibrahim, mana mungkin Malaikat maut akan memenuhi permintaan-ku..?” “Wahai Abdullah, jika engkau sudah meyakini bahawa engkau tidak boleh menunda dan mengundurkan datangnya kematian-mu, lalu bagaimana engkau boleh lari dari kemurkaan Allah..?”

“Baik-lah, apa syarat yang kelima?” Tanya lelaki itu.
Ibrahim 'alaihi sallam pun menjawab: “Wahai Abdullah, jika Malaikat Zabaniyah datang hendak mengiring-mu ke Api Neraka di hari Kiamat nanti, jangan engkau ikut bersamanya..!”
Perkataan tersebut membuat lelaki itu tersadar. Dan dia berkata: “Wahai Abu Ishak, sudah pasti malaikat itu tidak membiarkan aku menolak kehendaknya..!”

Dia tidak tahan lagi mendengar perkataan Ibrahim 'alaihi sallam. Air matanya bercucuran, seraya berkata: “Mulai saat ini aku bertaubat kepada Allah, dan tidak mau lagi bermaksiat kepada-Nya..!” katanya sambil terisak-isak..

Subhanallah...
Semoga cerita di atas bisa menjadi Renungan dan motivasi untuk kita semua..
Sesungguhnya apa-pun yang kita perbuat tidak akan lepas sedikit dari pengawasan Allah Subhanahu Wa Ta'aala..
Ini adalah sebuah nasehat untuk-mu, untuk- ku dan untuk kita semua.
Semoga bermanfaat..
“Wassalamu'alaikum warohmatullahi wabarokatuh”


Note: Artikel ini berasal dari berbagai sumber luar milik orang lain, dan maaf saya tak mencantumkan sumbernya dikarenakan telah lupa & tak tahu akan sumber tersebut.
Semoga pahala amal jariah selalu tercurah kepada pemilik asli yang sudah bersusah payah lagi ikhlas membuat artikel ini. Aamiin.