PERSAHABATAN GAJAH DAN KERBAU

gambar : agus karianto
         Dahulu kala, ada seorang petani yang memiliki hewan gajah dan kerbau. Hewan-hewan itulah yang membantunya dalam menggarap tanah pertaniannya. Gajah dan kerbau dengan senang hati bekerjasama membantu pak tani mengolah tanah pertanian. Setiap selesai mengolah tanah, mereka selalu mendapat jatah rumput yang segar dari pak tani. Dan mereka dengan senang hati memakan rumput itu bersama-sama.
         Namun, persahabatan gajah dan kerbau sedikit terganggu dengan kebiasaan jorok yang dimiliki kerbau. Si kerbau ternyata malas kalau disuruh mandi, sehingga setiap si gajah berdekatan dengannya maka akan tercium bau tidak enak yang sangat menusuk hidung si gajah. Mula-mula si gajah bisa tahan dan menyadari kekurangan temannya itu, tetapi lama kelamaan timbul rasa jengkelnya juga. "Kalau dibiarkan terus maka selera makanku akan hilang," pikir si gajah. Maka pada saat yang tepat si gajah menegur kebiasaan jorok temannya.
        "He, Kerbau. Tubuhmu bau...ayo sana mandi dulu ke sungai!" protes si gajah.
        Namun si kerbau pura-pura tidak dengar kata-kata si gajah.
        "Hei, kerbau. Tubuhmu bau...sudah lama kamu belum mandi!"
        "Oaaawww....malas," jawab si kerbau
         "Walah...walah...walah....jangan jorok begitu, ah! Badanmu bau...aku jadi malas kalau berdekatan dengan kamu."
         "Biar saja...aku malas mandi...dingin...badanku nanti bisa masuk angin...kamu mau kerokin tubuhku?"
         Dan si gajah tidak mau lagi berdebat karena takut merusak persahabatan mereka. Akhirnya dia pergi meninggalkan si kerbau sendirian.
         "Ya sudahlah kalau kamu bertahan dengan kemalasanmu...maka mulai besok aku enggan berdekatan dengan kamu lagi," demikian ancam si gajah.
         "Siapa takut.....siapa takut....oawwww," ejek si kerbau kepada si hajah.
         Pada keesokan hari setelah mereka menyelesaikan pekerjaan membajak sawah, sebagaimana biasa mereka mendapat jatah makan rumput dari pak tani. Dan sebagaimana kesepakatan sebelumnya si gajah enggan berdekatan dengan kerbau lagi. Si gajah berdiri di sebelah utara kotak makanan, sedang si kerbau berdiri di ujung sebelah selatan kotak makanan. Mereka berdiri berjauhan. Karena si gajah memiliki belalai yang panjang sehingga dengan enaknya dia meraih rumput-rumput yang letaknya jauh dari tempatnya berdiri. Sedangkan si kerbau hanya menikmati rumput yang ada di hadapannya saja. "Aduh...ini tidak adil," pikir si kerbau. "Aku cuma kebagian rumput sedikit, sedang si gajah mendapat jatah banyak? Ini tidak adil."
         "He he he he he.....kamu curang, Gajah! Kamu dapat rumput yang banyak sedangkan aku cuma mendapat jatah sedikit. Ini tidak adil'," protes si kerbau.
         "Ya adil kan! Kita berdiri berjauhan...siapa yang dapat meraih rumput sebanyak-banyaknya ya dia boleh menikmati sepuasnya. Ini kan perjanjian kita kemarin<' kata si gajah.
         Si kerbau akhirnya menyadari kesalahannya. "Kalau aku tidak segera mandi maka si gajah akan merebut jatah makanku setiap hari," kata si kerbau dalam hati. Dan sejak saat itu si kerbau senantiasa pergi ke sungai untuk membersihkan diri ke kali agar tubuhnya tidak bau lagi.
        Di kejauhan, si gajah tersenyum senang karena temannya sudah merobah kebiasaan joroknya. "Mulai besok aku akan memiliki teman yang hilang bau badannya. Dan aku akan membagi sama rata jatah makan rumputku dengan si kerbau."
        "Hoi, Gajah...kalau aku masuk angin maka kamu bertanggung jawab untuk menggosok tubuhku dengan minyak kayu putih yaaa....'" teriak si kerbau sambil terus berendam di dalam air sungai



selesai

sumenep, 7 maret 2013