Melupakan

Berapaa tahun yang lalu aku berfikir bahwa melupakan semudah membalikan telapak tangan, Ternyata aku salah, harus ku akui aku sulit melupakan. Ya Melupakan mu.
Sebenarnya aku tidak mau melepasmu waktu itu, tapi sederet pikiran yang melintas di kepalaku memintaku untuk melepasmu dengan ikhlas. Pikiranku waktu itu menjelaskan kepadaku bahwa kau seperti tidak ku kenal waktu aku masih di kelas 3SMA. Jujur aku tak melihat dirimu yang dulu. Kau terlalu angkuh waktu itu.
Seandainya kau tak besikap seperti itu mungkin kita masih bersama, tapi itulah kehidupan. tak selamanya yang kita inginkan terkabul, terlebih lagi hanya sebuah perasaan. Jujur aku tak memiliki rasa lagi untuk kembali kepadamu, Demi Tuhanku!
Hari ini 4 maret di tahun 2017 aku terkejut, melihat kau memposting foto bersama pasanganmu, memang benar kau terlihat lebih bahagia. Bahagia terus ya kamu.
Aku memang bukan laki-laki yang bertipikal romantis seperti pasanganmu yang sekarang, tap inilah aku dengan sejuta kekuranganku. Aku berharap semoga kau bahagia bersama pasanganmu itu. Disini aku hanya bisa mendoakan yang terbaik untukmu.
Masa lalu bukan untuk diperdebatkan, dipermalasahkan atupun diributkan. itu sudah bagus untuk menjadi panduan untuk menuju kehidupan yang lebih baik lagi.
Kelak kita akan bertemu di sebuah persimpangan menuju kebahagian. (ilham,2017)